Sejarah SMA Negeri 5 Yogyakarta
0Sejarah
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Yogyakarta
berdiri pada lahan seluas 10.028 Meter dengan luas bangunan 3.762
Meter. Sekolah ini telah mendapat akreditasi A dengan nilai hasil
akreditasi 96,86 pada tahun 2009. SMA Negeri 5 merupakan sekolah negeri
unggulan di kota Yogyakarta.
Dengan prakarsa para tokoh pendidikan
dan tokoh masyarakat di Yogyakarta yang antara lain Bapak R.DS.
Hadiwidjono, Bapak Judjanal, prof Ir. Supardi, prof. Suhardi, SH, pada
tanggal 17 September 1949 SMA 5 Yogyakarta secara resmi dapat didirikan
dengan nama Sekolah Menengah Atas Bagian Yuridis ekonomis (SMA / AC) dan
menempati 9 gedung SMA Putri Stella Duce Yogyakarta.
Pada tanggal 27 Oktober 1949, melalui
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 210 B, SMA/C
Negeri. Sebagai Kepala Sekolah adalah Bapak R.DS. hadiwidjono.
Tanggal 31 Maret 1950 pimpinan sekolah
diserahterimakan kepada Bapak Suwito Puspo Kusumo, yang selajutnya
diserahterimakan kepada Bapak RA. Djoko Tirtono, SH. Di bawah pimpinan
Bapak RA Djoko Tirtono, SH, SMA Bagian C berkembang sangat pesat.
Tanggal 21 Juli 1952 melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3094/B, SMA/C dipecah menjadi 2 sekolah, masing-masing.
- SMA bagian C Negeri 1 di bawah pimpinan Bapak Parmanto, SH. Yang meematigedung di jalan Pogung No. 2 Kotabaru Yogyakarta, masuk pada siang hari (sekarang menjadi SMA N 5 Yogyakarta).
- SMA bagian C Negeri II dipimpin Bapak RA. Djoko Tirtono, SH. Yang menempati gedung yang sama tetapi masuk pada pagi hari (sekarang menjadi SMA N 6 Yogyakarta).
Untuk mengantisipasi kemajuan jaman dan
menyiapkan siswa untuk dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi, maka pada
tanggal 1 Agustus 1959 SMA Negeri V Bagian C dijadikan SMA Negeri V
Bagian A-C, pada tahun tersebut berhasil dibakukan :
Tanggal 1 Januari 1964 jabatan Kepala
Sekolah diserahterimakan kepada bapak Drs. Hadianto. Jumlah kelas
dikembangkan dari 12 menjadi 14 kelas dengan mengelola jurusan Ilmu
Pasti, Ilmu Alam, Sosial, dan Budaya.
Tanggal 1 Agustus 1965 Kepala Sekolah
diserahterimakan lagi kepada bapak R. Muh. Solihin, yang kemudian beliau
membuka kelas jauh di Kalasan sebagai filial dengan pimpinan bapak
Suwardhi, BA.
Pada tahun 1974 SMA N 5 Yogyakarta
mendapat limpahan tugas untuk mengelola SMPP 10 Yogyakarta, yang
sekarang menjadi SMA Negeri 8 Yogyakarta. Pada bulan Januari 1974 SMA N 5
Yogyakarta bersama-sama SMPP 10 Yogyakarta pindah dari Kotabaru ke
Jalan Kenari Muja Muju Yogyakarta. Pada saat itu dirasakan ada dualisme
pengelolaan administrasi dalam satu lingkungan pendidikan sehingga
berakibat nyaris punahnya nama SMA N 5 Yogyakarta. Dengan
diserahterimakannya tampuk kepemimpinan SMA N 5 kepada Ibu S
Handrioetomo pada tanggal 14 April 1975, SMA N Yogyakarta dapat
menggelit untuk bangkit berdiri sendiri. Upaya besar telah dilakukan
oleh Ibu S. Handrioetomo yaitu agar SMA N 5 Yogyakarta dapat memiliki
gedung sendiri.
Tanggal 1 April 1979 dilaksanakan serah
terima jabatan Kepala Sekolah kepada Bapak Drs. A.Sulistijo karena Ibu
S. Handioetomo menjalani masa purna tugasnya. Janji Sisiwa Panca
Prasetya Bhineka Dharma Siswa Puspanegara dijadikan acuan dalam
memantapkan keberadaan sekolah sebagai wiyata mandala.
Tanggal 24 Agustus 1981 jabatan Kepala Sekolah diserahterimakan kepada bapak Suwardhi.
Pada tanggal 1 Oktober 1985, terjadi
serah terima jabatan kepala sekolah kepada Bapak Drs. Soehardjo. Di
bawah kepemimpinan beliau, sekolah melaksanakan kerja keras dalam bidang
administrasi persekolahan, kesehatan dan kerindangan lingkungan
sekolah, juga memantapkan sekolah sebagai Wawasan Wiyata Mandala melalui
kebersamaan dan kekeluargaan.
Tanggal 17 Februari 1992 dilakukan serah
terima jabatan kepala sekolah kepada Ibu Dra. Sri Soewarni. Beliau
berusaha meningkatkan keberadaan sekolah sebagai wujud Wawasan Wiyata
Mandala melalui kebersamaan dan kekeluargaan.
Pada tanggal 2 September 1992 terjadi
serah terima jabatan kepala sekolah kepada Bapak R.M. Brotohardono.
Beliau merintis berdirinya Yayasan Puspanegara sebagai wadah alumni SMA N
5 Yogyakarta kondisi sekolah terus ditingkatkan melalui reorganisasi
pengurus BP3 SMA 5 Yogyakarta dari bapak Prof. Haditono kepada bapak
Drs. Pratikto Prawirodiwarno.
Pada tanggal 14 Agustus 1995 jabatan
kepala sekolah diserahterimakan kepada bapak Drs. Sapardi selaku pejabat
yang melaksanakan tugas, karena bapa R.M Brotohardono menjalani masa
purna tugas.
Pada tanggal 14 Agustus 1995, terjadi
serahterima jabatan kepada bapak Drs. H. Ngabdurrachim berusaha
melanjutkan program-program dari pejabat lama yang belum terselesaikan.
melalui kerjasama yang harmonis dengan pengurus BP3 mengupayakan program
baru untuk jangka pendek dan jangka 5 tahun, antara lain :
- Pengukuhan Yayasan Puspanegara sebagai wadah kegiatan darma bakti keimanan SMA N 5 Yogyakarta
- Peningkatan keimanan dan ketagwaan di lingkungan sekolah
- Peningkatan dan penertiban administrasi pendidikan/sekolah
- Peningkatan prestasi belajar melalui program intensifikasi belajar di sekolah
- Pembangunan kantor dan ruang guru 2 lantai sebagai wajah SMA 5 Yogyakarta
- Pembangunan sarana tempat beribadah
- Mengupayakan agar sekolah berprestasi sebagai sekolah tipe A
Mulai tanggal 1 Juli 1999 SMA N 5
Yogyakarta diserahterimakan kapada bapak Drs. Panut S, karena bapak Drs.
H. Ngabdurrachim menjalani masa purna tugas. Bapak Drs. Panut S.
menjabat untuk beberapa bulan. Pada bulan Desember 1999 datanglah kepala
sekolah yang baru yaitu bapak Drs. H. Ilham. Pada periode Bapak Drs. H.
Ilham program utama yang paling ditekankan adalah peningkatan ketaqwaan
sehingga pada saat ini salah satu wujud adalah diresmikannya masjid SMA
5 Yogyakarta dengan nama Masjid DARUSSALAM PUSPANEGARA. Beliau menjabat
hingga purna tugas, mengingat perlu adanya pejabat kepala sekolah di
SMA N 5 Yogyakarta, maka bulan Desember 2001 Bapak Drs. Timbul Mulyono,
Kepala SMA N 7, ditunjuk Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk menjabat
sementara sebagai kepala sekolah.
Pada tanggal 25 Maret 2002 kepala
sekolah dijabat oleh Bapak Drs. H. Abu Suwrdi. Pada periode ini ini
beliau menekankan pembangunan etos kerja pada semua guru dan karyawan
dan membangun kedisiplinan pada para siswa. Pada periode ini pula bapak
Drs. H. Abu Suwardi menyempurnakan Visi dan Misi sekolah sebagai upaya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar program kerja dan kegiatan
sekolah dapat lebih terarah dalam menggapai target-target kualitas
pendidikan yang diharapkan.
Pada tanggal 7 Juli 2005 Kepala Sekolah
diserahterimakan kepada Bapak Drs. Zamroni, M.Pdi. Dengan memohon
pertolongan dari Tuhan YME semoga SMA Negeri 5 Yogyakarta diperkenankan
untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang senantiasa memiliki
akhlak yang mulia" Trus Hakarya Ruming Praja".
Karena kekhasan nama SMA 5 dengan huruf
"C", maka hingga saat inipun masyarakat lebih sering menyebut SMA N 5
Yogyakarta dengan sebutan "MACHE".
0 komentar: